Conversation Between Indigenous Peoples and International Funders
Pasca HPH, Bagaimana Hutan Biak akan Dikelola?
Penamaan dan istilah jalan dalam kawasan hutan sebagai Barito, merujuk pada aktifitas perusahaan PT Barito Putera (PT Barito Pasific). Pada Mei 1990, perusahaan yang bergerak dalam bisnis kayu ini mendatangi wilayah Biak. Di Kampung Makmakerbo, Distrik Spiori, untuk dijadikan basecamp utama. Kendaraan alat berat dan peti kemas disulap menjadi kamar-kamar para karyawan.
Inilah Harapan dari Pemetaan Wilayah Adat di Jayawijaya
“Stop bermain sudah. Masuk ke dalam sana,” kata Markus Lani. Sontak anak-anak itu menghentikan permainannya. Mereka langsung menuruti perintah.
Markus Lani adalah ayah dari keempat orang anak itu. Ia adalah kepala suku Lani Tapo, Kampung Jagara, Distrik Welesi, Kabupaten Jayawijaya. Tempat Markus tinggal adalah dataran Wamena yang terkenal dengan nama Lembah Baliem yang berada di ketinggian 1.670 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Saat Pengakuan Hak Wilayah Adat Jadi Kebutuhan di Lembah Baliem
Linus adalah seorang kepala suku Asolokobal. Usianya 55 tahun. Saat dijumpai, bapak tujuh orang anak ini berdiri tepat di depan pintu gerbang rumahnya. Selain sebagai kepala suku, dia menjabat sebagai ketua komite sekolah dasar di salah satu kampung di Distrik Asolokobal.
Tugas sebagai ketua komite itulah yang membuat ia sering ke kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya.
Guatemala provides an example of community forest management for Indonesia
At the end of dinner, members of the Indonesian delegation, which includes representatives of various organizations working in the forests of Sumatra, Java and Celebes in Indonesia departed, leaving only Arkilaus Kladit. A member of the indigenous community of Sorong del Sur, in the province of Papua, Kladit is small and tan, the quietest of his delegation. He only begins to speak when the rest of the group is gone.